Rabu, 30 Mei 2012

Pendahuluan

Teknik reservoir merupakan cabang ilmu utama dari teknik perminyakan. Banyak ahli yang mengatakan bahwa "the heart of petroleum engineering is reservoir engineering". Menurut T.V Moore teknik reservoir sendiri dapat didefinisikan sebagai the art of developing and producing oil and gas fluids in such a manners as to obtain a high economic recovery. Dalam rangka mendapatkan minyak dan gas bumi yang bernilai ekonomis, teknik reservoir mempelajari karakteristik minyak, gas, dan air dalam suatu reservoir pada kondisi statik maupun dinamik. Oleh karena itu, pengetahuan tentang interaksi antara fluida (isi) dan batuan (rumah) sama pentingnya dengan pengetahuan tentang fluida dan batuan itu sendiri. Melihat perkembangan metode, konsep, dan persamaan dalam bidang ilmu teknik reservoir serta peranannya dalam kegiatan industri minyak dan gas bumi selama ini, tidak diragukan lagi bahwa teknik reservoir telah menjadi cabang ilmu teknik perminyakan yang powerful dan well-defined. Menurut Cratf and Hawkins, perkembangan ilmu teknik reservoir tidak lebih lama dari tahun 1930-an. Walaupun hukum Darcy telah ditemukan jauh sebelum tahun tersebut, tetapi kesadaran akan kebutuhan informasi mengenai karakteristik dan deskripsi reservoir baru dimulai akhir tahun 1920an. Tujuan utama pekerjaan teknik reservoir adalah memberikan fakta-fakta, informasi, dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengontrol operasi pengangkatan minyak dan/atau gas bumi agar mendapatkan perolehan produksi maksimum dengan biaya minimum. Mengidentifikasikan dan mendefinisikan suatu reservoir, menentukan sifat-sifat fisik reservoir, menentukan mekanisme pendorongan, memperkirakan kinerja reservoir, menentukan jumlah minyak dan tingkat perolehan, dan menentukan kontrol operasi dan waktu yang tepat. Tugas ahli RE adalah:
1. Bersama-sama dengan geologist dan petrophysicists, mengestimasi isi reservoir.
2. Menentukan jumlah fluida yang dapat diperoleh.
3. Menentukan jangka waktu perolehan.
4. Melaksanakan pekerjaan teknik reservoir operasional sehari-hari, yang sudha harus dimulai sejak program pemboran dan rencana pengembangan lapangan sedang berlangsung, mislanya untuk menentukan spasi sumur, evaluasi log, menghitung cadangan, evaluasi pengujian sumur, menentukan prosedur maintenance, merencanakan proses pengolahan sekunder, dan sebagainya.